Kisah Kehidupan Keluarga Gerobak, Hingga Berhubungan Pun Akhirnya dilakukan di...
KABARNETIZEN.COM PALEMBANG - Meski keringat bercucuran membasahi sebagian mukanya, Endang (34),terlihat tetap kuat menarik gerobak ketika melintasi Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, Kamis (15/12)

Melintasi jalan yang kondisinya sedikit menanjak, Endang tak terlihat menunjukan rasa lelahnya saat berada disisi jalan dan beriringan dengan padatnya kendaraan yang juga melintas. Di dalam gerobak adalah sang istri dan anak bungsunya. Sementara dua anak lainnya, membantu mendorong gerobak dari belakang.
Tanpa diberi komando, setiap melihat botol plastik dan cangkir plastik bekas air mineral di jalan, dengan cepat akan langsung diambil kedua anaknya dan dikumpulkan dalam karung yang disangkutkan
"Kami sudah biasa (menarik gerobak), setiap harinya memang begini. Keliling mengitari jalan dan mengambil plastik untuk dijual kembali. Alhamdulillah plastik yang dikumpulkan itu saya jual kembali dan hasilnya untuk makan kami," ujar Endang, ketika berbincang dengan Sripoku.com disela-sela istirahatnya di bawah Jembatan Fly Over Polda Sumsel.
Terhitung lebih dari tiga tahun lamanya, Endang bertahan hidup sebagai manusia gerobak. Tidak ada tempat tinggal dan tidak ada keluarga, Endang bersama istri dan ketiga anaknya yang masih kecil-kecil pun terpaksa hidup berpindah-pindah dan gerobak pun dijadikan tempat tinggal mereka.
"Memang kami ada rumah untuk tempat tinggal, tapi itu hanya sekedar menumpang dan lokasinya di Talang Kelapa, Alang-alang Lebar. Tapi selama ini kami sekeluarga tinggal di jalanan dan gerobak ini kami jadikan rumah," ujarnya.disebelah kanan gerobak.