Indonesia Dalam Bahaya Besar: "Rencana Keluarga Mochtar Riady & Kelompoknya" By @Ghemax... Baca Selengkapnya!


Sekitar akhir th. 1999 atau awal th. 2000, diselenggarakan rapat beberapa orang Tionghoa di Kampus Atmajaya, tempat Semanggi Jakarta.

Diprakarsai oleh Mochtar Riady serta anaknya, James Riady.

Inti dari rapat itu yaitu bila beberapa orang di China daratan telah mencapai nyaris dua milyar orang
erta butuh satu negara untuk menjadikan kolonisasi (mirip jajahan).
Diantara satu pilihannya yaitu negara Indonesia.

Lantaran Indonesia termasuk luas wilayahnya, subur, kaya, serta rakyatnya relatif gampang dib0 d0hi Strateginya yaitu

1. Buat kompleks perumahan sepanjang bibir pantai laut Jawa.
Faedahnya agar gampang menyelundupkan barang, serta yang paling penting yaitu menyelundupkan orang dari China daratan lewat laut.

Selekasnya ke bawah kolong sebagian rumah mereka yang ada di bibir pantai.
Rumah-rumah itu berguna juga sebagai basis pertahanan, bila jalan kerusuhan nanti.
Mereka dapat selekasnya melarikan diri ke laut dengan speed boat yang stand by di kolong tempat tinggalnya.

Cermati serta lihatlah bentuk perumahan di Pluit, Pantai Indah Kapuk, Pantai Mutiara, Ancol.

2. Merubah UUD 1945, terutama pasal mengenai Presiden mesti Pribumi Asli, ditukar.
Cukup cuma dengan ketentuan apabila yang terutama Presiden mesti berkewarganegaraan Indonesia. Tak mesti Pribumi Asli.

Jadi orang keturunan Tionghoa atau keturunan China dapat berpeluang jadi Presiden di Indonesia.

Masuk th. 2000-an, kita kerap saksikan di mall-mall terdapat beberapa counter memiliki ukuran 2×2 m2 dijaga oleh 5-6 orang China.

Yang dapat berbahasa Indonesia cuma 1 orang saja.

Bekasnya tengah belajar bhs Indonesia, sembari beradaptasi dengan lingkungan.
Saat ini sesudah jokowi jadi presiden serta ahok jadi gubernur DKI, mereka tak beberapa berprasangka buruk lagi.

Serta tak malu-malu lagi untuk tawarkan barang dagangan mereka, selekasnya dengan menggunakan bhs China.

Jadi sesungguhnya Jokowi itu siapa, untuk orang China?
Pasal mengenai ketentuan jadi Presiden Indonesia di UUD 1945 memang sudah alami amandemen (pergantian) pada th. 2002.

Jadi, presiden RI nanti tak mesti suku pribumi Indonesia asli.
Butuh diingat, apabila koloni keturunan China sudah sukses merampas Singapura jadi kolonisasi mereka.

Serta jadikan suku asli di Singapura, yakni suku Melayu, sebagai warga kelas 2.
Serta butuh diingat juga, di th. 1969-1970 etnis keturunan China pernah buat kerusuhan di Malaysia.

Lakukan pembantaian pada sebagian orang keturunan Melayu di Malaysia.
Mereka pingin jadikan Malaysia sebagai Singapura ke-2.

Kerusuhan etnis China di Malaysia sukses dipadamkan.
Perdana Menteri Malaysia memohon pemberian pada Presiden Soeharto untuk memadamkan pemberontakan etnis China itu.Presiden Soeharto kirim seseorang bernama Pitut Suharto, pakar intelijen.



Sumber : http://www.beradab.com/2016/11/indonesia-dalam-bahaya-besar-rencana.html

Postingan populer dari blog ini

Ini Motif Pemerkosaan dan Pembunuhan Eno

MISTERI MAKAM NIKE ARDILLA

'Darah Masih Mengalir Dari Jenazah Anak-Anak Tahfiz Ketika Dimandikan.'